Apa itu pewarna alami tekstil??
Pewarna alami merupakan zat pewarna yang berasal dari ekstrak tumbuhan, yang dapat diambil dari bagian (Daun, Bunga, Biji ataupun Batang dari tumbuhan). Pewarna alami ini dapat digunakan pada berbagai fokus industri, beberapa diantaranya pewarna alami digunakan pada produk Tekstil, Makanan, Farmasi, Kosmetik, dll
Peningkatan kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan menjadi fokus utama para penggiat industri untuk menggunakan bahan-bahan dasar dari alam. disamping bahan tersebut aman untuk kesehatan dan lingkungan, produk-produk industri dengan pewarna alami memiliki pasar yang baik.
Contoh Tumbuhan yang dapat menghasilkan pewarna alami
- Tanaman Tarum (Indigofera) : Tanaman yang banyak di ketahui tumbuh di Indonesia bagian barat ini lebih banyak dikenal dengan sebutan daun indigo atau Indigofera, tanaman indigo dapat menghasilkan warna biru yang gelap. Untuk mendapatkan warna yang konsisten, kita dapat merendam daun indigo dengan jumlah banyak, Air rendaman tersebut dapat di gunakan untuk merendam kain dalam waktu beberapa jam sampai mendapatkan konsistensi warna yang diinginkan.
- Kayu Secang : Tanaman dengan nama latin Caesalpinia Sappan juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna tekstil, warna yang dihasilkan dari rendaman kulit kayu secang adalah warna merah.
- Daun Jati Kering : Daun jati merupakan salah satu penghasil warna yang bagus karena daun jati dapat menghasilkan beberapa warna yang berbeda. Contih warna yang dapat di hasilkan dari rendaman daun jati kering adalah Kecoklatan, Kuning Kecoklatan dan Merah muda Keunguan. Selain itu daun jati juga dapat digunakan untuk pembuatan motif pada kain seperti motif-motif daun pada kain Ecoprint.
- Daun Pepaya : Tanaman pepaya Carica Papaya L merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia, tanaman ini biasanya tumbuh subur di pekarangan ataupun di depan halaman. Daun pepaya memiliki kandungan Klorofil yang tinggi sehingga dapat menghasilkan warna hijau yang cantik.
- Kayu Tingi : Tanaman tingi atau bahasa latinnya Peltophorum Pterocarpum merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis. Tanaman tingi sangat terkenal dalam industri tekstil, Kulit kayu tingi beserta getahnya dapat menghasilkan warna merah kehitaman dan hitam yang cocok sekali digunakan sebagai pewarnaan batik.
Masih banyak sekali tumbuhan-tumbuhan di sekitar kita yang dapat di manfaatkan sebagai pewarna alami tekstil, namun pewarna alami memiliki kekurangan yang kadang menjadi pertimbangan para konsumen saat akan membeli produk tektil berbahan dasar alami, yaitu:
- Pewarna alami memiliki warna yang mudah pudar
- Warna yang dihasilkan kadang tidak terlalu mencolok
- Untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan yang banyak
- Pilihan warna Terbatas
- Harga kain yang dihasilkan menjadi lebih mahal dibanding kain pewarna buatan
- Membutuhkan perawatan ekstra dalam mencuci dan menyimpan produk berbahan dasar alami